Jumat, 20 Agustus 2010

PT Toba Pulp Lestari keluarkan Bau busuk lagi

PT TPL (Toba Pulp Lestari) yaitu Pabrik Bubur kertas yang berada di Kecamatan Parmaksian (dahulu Porsea) Kabupaten Toba Samosir, akhir-akhir ini semakin sering mengeluarkan bau busuk yang sangat menyengat hidung. Keadaan ini cepat atau lambat dipastikan akan sangat mengganggu kenyamanan Masyarakat Toba Samosir Umumnya, khususnya yang tinggal di sekitar pabrik, yang sudah barang tentu akan merasa sangat terganggu dan bahkan tersiksa akibat bau busuk yang dikeluarkan Pabrik Pulp yang semenjak awal kehadirannya di Bumi Bona Pasogit (Kampung halamannya orang Batak) ini, telah mendatangkan berbagai masalah yang tidak habis-habisnya.

Memang kalau ditelusuri, hampir semua daerah/ wilayah di Tapanuli dan sekitarnya yang ada keterkaitannya dengan PT TPL ini terkait masalah , mulai masalah lingkungan hidup yang tercemar akibat limbah Pabrik ( Gas dan cairan Pabrik), porak porandanya hutan Tropis yang dibabat habis untuk digantikan dengan Eukaliptus yang dicurigai sangat rakus air, ditambah pembumi hangusan Hutan Tradisional Rakyat penghasil Kemenyaan (Haminjon) di Humbahas dan Habinsaran Toba Samosir, belum lagi pembabatan habis hutan Tele yang diketahui sebagai penyeimbang Ekosistem di sekitar Danau Toba, dan lain-lain masalah yang mengakibatkan banyak Rakyat Tapanuli harus berhadapan dengan Hukum, hanya karena mengambil ranting kayu untuk memasak (kayu bakar yang sudah tradisi semenjak Sira Batak ada ribuan Tahun yang lalu).

Tapanuli nama yang berasal dari Tapian Nauli yang berarti Tempat Pemandian yang Indah.
Masihkah layak Tapanuli disebut tempat Pemandian yang Indah ? Danau Toba yang dahulu menjadi kebanggaan Republik ini, kenyataannya sekarang ibarat kolam raksasa yang penuh sampah, Enceng gondok, yang penuh racun akibat limbah ternak ikan, babi dan Pabrik dan juga limbah rumah tangga / Hotel disekitar Danau Toba. Keindahan dan Keagungan Danau Toba hanya dalam Kenangan. Salah satu sumber pendapatan rakyat Tapanuli musnah sudah, ditinggal dan ditelantarkan, dan merupakan upaya untuk pemiskinan Rakyat Tapanuli.

Masih adakah Anak Naburju yang memikirkan Tapanuli (Bona Pasogit) orang Batak ini ? Sejarah akan menjawab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar